
Setiap orang tua bermimpi mempunyai anak yang sopan, mau mengatakan “tolong” ketika dia meminta bantuan dan mengucapkan “terima kasih” saat menerima sesuatu. Bagaimanapun, tingkah laku anak adalah cerminan dari orang tuanya. Sangat penting melakukan edukasi anak tentang sikap yang baik dan menghormati orang lain. Memahami dasar sopan santun akan membantu Anda mengajari anak Anda perilaku yang baik.
Bagaimanapun, sopan santun diperlukan bagi setiap manusia untuk hidup bersama di dunia ini. Tata laku yang ramah mencerminkan kepribadian yang penuh kasih dan perhatian. Percaya atau tidak, Anda mulai edukasi anak tentang tata krama yang baik saat sejak lahir. Akar dari sopan santun adalah menghormati orang lain dan akar rasa hormat adalah kepekaan. Sensitivitas adalah salah satu kualitas paling berharga yang dapat Anda tanamkan ke dalam diri anak sejak dini.
Memberikan edukasi anak juga harus diimbangi dengan pemberian nutrisi yang tepat. Sehingga, otaknya bisa berpikir dengan baik, bisa mengerti apa yang Anda ajarkan kepadanya. Bayi yang sensitif secara alami akan menjadi anak yang penuh hormat, karena ia peduli terhadap perasaan orang lain. Secara alami akan tumbuh menjadi orang yang santun. Kesopanannya akan lebih kreatif dan lebih tulus.
Dalam beberapa tahun terakhir ini telah menjadi benar secara sosial untuk mengajarkan anak-anak untuk bersikap “asertif.” Aseritif adalah kemampuan mengkomunikasikan perasaan, pikiran serta keinginan secara jujur pada orang lain dengan tidak merugikan yang lainnya. Menjadi asertif itu sehat asalkan tidak mengesampingkan kesopanan dan perilaku yang baik. Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam mendidik sikap adalah dengan mengajarkan kata-kata sopan.
Buatlah anak Anda belajar untuk mengatakan “tolong” dan “terima kasih.” Meskipun mereka belum memahami keanggunan sosial dari kata-kata ini, balita menyimpulkan bahwa “tolong” adalah bagaimana mendapatkan apa yang Anda inginkan. Sedangkan ” terima kasih “adalah bagaimana mengakhiri interaksi. Paling tidak Anda telah menanamkan basa-basi sosial ini ke dalam kosakata anak Anda sehari-harinya.
Jika dilakukan terus-menerus anak Anda akan terbiasa dengan pemahaman bahwa mereka membuat orang lain merasa senang membantunya. Ketika Anda meminta anak memberi Anda sesuatu, buka dengan “tolong” dan tutuplah dengan “terima kasih.”