
Ikatan ibu dengan bayinya sangat penting sekali dan tidak bisa kita abaikan begitu saja. Bonding yang sangat erat antara ibu dengan bayinya pada awal kehidupan akan dapat menumbuhkan sebuah interaksi sosial yang sangat erat sekali antara keduanya. Alhasil tentu saja akan menimbulkan rasa nyaman dan juga aman di dalam diri bayi yang terpancar dari perilaku saat bayi menyusu, tidurnya yang nyenyak dan juga mudah buang air besar. Apalagi rasa aman pada bayi itu akan timbul karena kualitas hubungan antara Ibu dan balita bukan semata-mata jumlah ASI yang baik. Modal dasar bayi agar bisa tumbuh kembang dengan baik yaitu bonding dengan ibu yang sangat kuat. Si anak kelak akan mempunyai rasa percaya diri yang baik ketika berhadapan dengan dunia luar. Dengan kata lain, anak akan mudah beradaptasi dengan lingkungannya, lebih mudah untuk mempelajari hal-hal yang baru dan juga cerdas.
Jika sejak awal bonding ataupun hubungan ibu dan balita kurang kuat, maka akan terlihat dari perilaku baik yang mudah rewel, cemas dan juga tidak mudah tidur dikarenakan merasa kurang nyaman secara emosional, akibatnya kelak jika anak sudah besar akan menjadi pemurung, tidak mudah beradaptasi, emosi yang tidak stabil, mudah depresi jika mendapatkan tekanan-tekanan dan juga labil. Jadi, jika Bunda ingin mempunyai anak yang cerdas, mulai saat ini kita harus mencurahkan perhatian sepenuh hati terhadap anak kita. Limpahkanlah kasih sayang seraya menyusui, maka akan membuat bayi akan lebih sehat dan juga cerdas serta tidak akan mudah sakit. Limpahkanlah kasih sayang dan perintahlah dengan kata-kata yang lembut karena akan menjadikan anak cerdas secara emosional.
Bersamaan dengan menciptakan bonding dengan baik, kita perlu memberi stimulus. misalnya yaitu stimulus suara dengan mengajak anak berbicara dan juga menyetel musik untuk anak kita. Sedangkan stimulasi taktil bisa kita lakukan dengan cara menyentuhnya, baik itu sentuhan bunda ataupun sentuhan ayah. Mengajak berbicara sambil menyentuh dan juga memandang ke wajah anaknya akan mempunyai dampak yang berbeda ketimbang kita hanya mengajak berbicara saja sambil berekspresi asal-asalan. Mengajak berbicara sambil mengganti popoknya kemudian sambil menggendong dan juga meninabobokan akan membuat bayi merasa nyaman berada di pelukan Bunda.
Ketika bayi sudah mulai menginjak usia balita, cara bermain bayi tentulah akan semakin Kompleks. Melalui aktivitas-aktivitas bermain mereka akan melatih kemampuan dasar untuk menjadi manusia yang seutuhnya seperti belajar mandiri, mengasah rasa ingin tahu, kreatif dan juga belajar memecahkan masalah. Jenis permainan yang dapat mendukung tumbuh kembang anak akan sangat bergantung sekali pada usia perkembangan anak. Salah satu cara yang paling mudah untuk dapat menentukan jenis permainan yang tepat bagi anak-anak yaitu dengan mengamati perkembangan skill anak. Misalnya ketika anak masih berusia 20 bulan, tentu saja anak sudah mempunyai kemampuan melewati anak tangga, biarkan dia untuk dapat belajar naik tangga di rumah dan tentu saja harus dengan pengawasan ketat kita.
Di tahun pertama si kecil sudah mampu berinteraksi dengan ayah bunda. Anak tersebut sudah bisa tersenyum, tertawa, dan melihat objek permainan cilukba ataupun mengajaknya berbicara akan sangat disukai sekali oleh anak-anak. Kemudian ada juga permainan yang dapat melibatkan aktivitas menyentuh, memasukkan benda kedalam mulut, melempar dan mendorong sangat cocok untuk dapat kita berikan pada anak yang usianya 4 sampai 10 bulan. Ayah Bunda bisa memberikan mainan seperti theter untuk dipegang dan juga digigit si kecil. Pastikanlah Bunda memberikan jenis mainan yang terbuat dari bahan-bahan yang sesuai dengan usia anak dan juga bahannya yang aman.