
Berekreasi atau mengunjungi tempat yang menjadi destinasi wisata merupkan sebuah aktivitas yang sangat penting dalam siklus kehidupan manusia. Rutinitas yang telah mengharuskan manusia bekerja dengan cipta, rasa dan karsanya selain sebuah cara manusia untuk bertahan hidup, bisa juga menjadi sebuah aktivitas yang membosankan jika tidak diimbangi oleh serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyegarkan otak dan mengatasi kejenuhan atau kepenatan sebagai aktivitas rutin manusia.
Baik manusia moderen yang hidup di daerah perkotaan maupun mereka yang tinggal di kawasan pedesaan pasti sesekali menyempatkan untuk mengunjungi sebuah tempat yang dianggap bisa menjadi sarana hiburan dan rekreasi bersama orang-orang tercintanya. Apakah itu mengunjungi sebuah hamparan hijau, pegunungan, air terjun, laut atau sebuah kawasan konservasi buatan seperti kebun binatang.
Mengingat kebutuhan untuk tamasya ini begitu mengikat karena merupakan sebuah hak asasi yang harus dipenuhi, pemerintah pun tidak tinggal diam tentunya. Disadari atau tidak pemerintah telah mengatur sebuah regulasi mengenai hari libur, baik itu libur karena bertepatan dengan peringatan sebuah momen atau bertepatan dengan hari besar keagamaan.
Namun demikian, dalam rangka apa pun hari libur itu, sedikit atau banyak pemerintah sudah memberikan kesempatan bagi segenap warga negaranya agar bisa mengisi hari liburnya sebagai momen yang bisa dinikmati dan dimaknai dengan cara apa pun agar hari libur itu dapat menjadi sebuah solusi atas kepenatan akibat pekerjaan yang rutin dilakukan. Setiap orang dengan preferensinya pasti memiliki cara sendiri bagaimana mengatasi kepenatan atas beban pekerjaan tersebut. Namun sebagian besar momen liburan dinikmati dengan cara mengunjungi destinasi wisata terkenal baik di dalam maupun luar kota.
Dengan fenomenna tersebut, industri pariwisata khususnya di Indonesia bisa dikatakan tumbuh subur, hal ini ditandai dengan banyaknya para pihak yang terlibat dalam dunia kepariwisataan ini. Pengusaha perhotelan yang bertugas menampung wisatawan ketika berlibur dan menginap, pengusaha jasa transportasi yang berperan dalam antar jemput wisatawan, pengusaha restoran yang mengambil keuntungan dengan cara menjadi penyedia makanan, dan pengusaha cindramata plus oleh-oleh khas, semua pihak ini saling berkontribusi sehingga membuat industri pariwisata semakin subur.